Allie adalah anak paling kecil diantara Werwood bersaudara yang berjumlah 7. Pertama Vanessa, kedua Lorien, ketiga dan keempat si kembar Fallon dan Hadley, kelima Marie, keenam Emerald, dan yang ketujuh Allie. Diantara mereka, anak yang paling berprestasi adalah Emerald. Emerald sangat sempurna,, cantik, pintar, berbakti, dan ramah.
Allie adalah anak yang paling berimajinasi tinggi. Ia selalu membayangkan hal-hal yang aneh saat dia memegang benda baru. Dia selalu bertingkah seperti peramal. Dan hal itu sangat tidak disukai oleh ketiga kakaknya. Hanya Fallon, Hadley, dan Emerald yang tertarik akan tingkah lakunya.
Pagi itu Kedua orang tua Werwood bersaudara pergi ke luar kota selama seminggu. Vanessa dan Lorien diberi tanggung jawab untuk mengurus adik-adiknya kecuali Allie. Emerald diberi tugas khusus untuk menjaga Allie. Selang 1 jam setelah orang tua mereka pergi, Allie mulai berbuat aneh. Lorien khawatir akan itu, dia pun mendatangi adiknya.
"Allie, apa yang sedang kau lakukan dengan pedang kakek? pedang ini sangat tajam" kata Lorien. "Kak, pedang ini adalah pedang yang bisa menceritakan Dreamland dan Nightmare, jadi aku berusaha membaca setiap ukirannya" jawab Allie yakin. "Allie, Dreamland dan Nightmare itu tidak ada, itu hanyalah cerita" kata Lorien meyakinkan Allie. "Sssuussshh.. aku sedang mendengarkan kehidupan dalam pedang ini" jawab Allie. Lorien pun meninggalkan adiknya yang aneh.
"Kak, apa tidak sebaiknya kita beri tahu ayah dan ibu soal keanehan Allie?" tanya Lorien kepada Vanessa. "Sementara ini lebih baik kita membiasakannya dalam hidup normal dan kita yakinkan soal dunia aneh itu tidak ada" kata Vanessa bijak. "Baiklah kak, tapi cobalah katakan itu pada Emerald, dia yang paling bisa merayu dan meyakinkan Allie" kata Lorien. Vanessa pun mendatangi Emerald yang sedang memandikan kuda kesayangannya di peternakan.
"Emerald, bisakah kita bicara sebentar?" tanya Vanessa. "Baik kak, memangnya ada apa?" jawab Emerald. "Soal Allie, dia semakin aneh.. bisakah kau meyakinkannya bahwa dunia-dunia yang dia bayangkan itu sebenarnya tidak ada?" tanya Vanessa cemas. "Oh, soal itu, aku bisa saja meyakinkannya,, tetapi butuh seseorang yang bisa melepaskan imajinasinya yang tinggi dari pikirannya" kata Emerald.
"Allie! cepat ke kamarku!" teriak Emerald. "Baik kak!" balas Allie. "Kamu mau tidak, jika kita berdua berjalan-jalan ke pabrik coklat Wonka? ada pameran coklat hari ini" tanya Emerald. "Oke kak! aku sangat mau!" jawab Allie gembira. Mereka berdua pun pergi ke pabrik coklat Wonka. Tetapi dibalik semua itu Emerald mempunyai rencana untuk membuat adiknya normal.
Disana Allie gembira, bermain bersama anak-anak lain layaknya anak normal, dan dia sama sekali tidak membicarakan dan bertingkah aneh. Emerald pun memutuskan untuk pulang, karena adiknya sudah mulai melupakan hal-hal aneh. Sesampainya di rumah, Allie langsung tidur, dia sangat lelah karena perjalanan itu. Kakak-kakaknya mulai lega karena Emerald telah membuat Allie tidur tanpa beda-benda aneh, dia tidur hanya dengan boneka yang baru saja ia beli di pameran.
Tiba-tiba saat jam berdentang menunjukan pukul 00.00 Allie berteriak tidak jelas. Vanessa dan Emerald kaget akan hal itu, kamar mereka berdua adalah kamar yang paling dekat dengan kamar Allie. Spontan Vanessa dan Emerald menuju kamar Allie. Tiba-tiba Allie berubah pucat dan matanya putih semua, seolah tidak ada kebahagiaan dalam diri Allie.
Untung hal itu hanya berlangsung sebentar, Vanessa mulai cemas akan adiknya. Hal seperti itu terjadi pada Allie pada malam-malam selanjutnya setelah beberapa hari sebelumnya ia ke pabrik coklat Wonka. Lalu, pagi-pagi saat semua sarapan, Emerald bertanya pada Allie, "Allie, apa yang terjadi padamu setiap malam? mengapa kau selalu berteriak tidak jelas dan mendadak pucat?".
tunggu part 2 ya semua..
ReplyDelete